Jualan di Marketplace Vs Media Sosial Vs Toko Offline

Di era digital ini kemajuan dalam bidang bisnis sangatlah besar. Banyak pengusaha yang sudah lama dan tetap sukses karena mau mengikuti kemajuan teknologi. Tapi tidak jarang juga banyak toko offline yang akhirnya gulung tikar setelah barang yang dijual tidak laku.

Hal-hal semacam ini pasti sudah dipikirkan oleh orang-orang yang bergelut di dunia bisnis secara matang agar tidak rugi, namun pada kenyataanya masih banyak yang menurut saya kurang pas

Banyak yang mengira toko offline tidak lagi menghasilkan seperti dulu karena internet. Kalau memang betul begitu kenapa pada kenyataanya masiih banyak yang laku?.

Ada juga yang masih menggunakan toko offline karena tidak bisa mengitu perkembangan zaman atau sudah merasa puas dengan penghasilan yang didapat tanpa ribet berkecipung di dunia internet.

Di Internet sendiri padahal isinya lebih luas termasuk dari marketplace hingga medsos yang saat ini bisa banget buat promosi. Bahkan bukan hanya ke orang-orang yang disekitar tetapi bisa ke seluruh penjuru dunia.

Nah setelah membaca sampai sini pasti kamu masih kebingungan bagaimana sih sebenarnya cara jualan di zaman sekarang yang paling bagus banget?

Tenang saya akan bahas lebih lagi dibawah ini.

Perbandingan Toko Offline, Toko Online, dan Media Sosial

Tentu masing-masing punya pemikiran berbeda mengenai ketiganya, dan menurut saya semua itu pas banget untuk menjalankan usaha dengan cara mengkombinasikan.

Loh, kok gitu?

Jadi begini memang sih toko offline bisa kalah sama yang jualan di marketplace, maupun media sosial kaya Instagram. Tapi kalau offline pasti kamu punya tempat, dapat pengalaman bertransaksi secara langsung, orang yang beli juga pasti lebih yakin karena mereka datang sendiri dan melihat sendiri.

Tapi perlu juga diingat bahwa jualan offline juga makin susah saat ini kalau gak promosi, ngadain diskon, orang sekitar tidak membutuhkan produk yang kamu jual atau tempat kamu berjualan kurang ramai.

Oleh karena itu kamu butuh yang namanya marketplace atau toko online, bukan harus buat sendiri tapi yang sudah ada seperti bukalapak, shopee, lazada, dan lain-lain.

Cara itu bisa jadi andalan ketika toko offline kamu sepi. Disana barang kamu bisa ditemukan oleh orang dari mana saja. Selain itu saat ini orang-orang juga sedang ketagihan belanja online.

Namun…

Perlu diingat juga, jika berjualan di marketplace saingan juga terlihat jelas, bukan hanya bersaing dalam kualitas tetapi harga yang biasanya gila-gilaan. Padahal persaingan harga tersebut tidak menguntungkan penjual melainkan malah menguntungkan pembeli.

Jika benar kamu mencoba berjualan di marketplace usahakan berjualan dengan produk yang berkualitas, dibutuhkan banyak orang, lain dari yang lain, cepat respon, dan siap menerima penilaian dari pembeli.

Yang terakhir manfaatkan juga media sosial, terutama seperti Instagram. Mulai dari bocah kecil hingga kakek nenek sudah pegang smartphone, contoh nyata nenek saya sendiri. Memangsih dikit, tapi efek dari medsos itu besar.

Kalau marketplace orang-orang yang melihat produk hanya akan membuka ketika mereka ingin membeli, sedangkan di media sosial misal IG mereka bisa saja melihat produkmu ketika kamu mengunggahnya karena mereka memang sudah kecanduan atau terbiasa membuka Instagram.

Kesimpulan…

Terus harus bagaimana donk?

Gini, coba deh terapin tiga tempat itu semua untuk memaksimalkan penjualan. Mulai dari offline store, marketplace, dan Instagram. Jika merasa keberatan kan bisa mencari karyawan atau menggunakan jasa.

Tapi saya rasa memang itu harus dilakukan kalau pengen maksimal dan ditanya mana yang lebih menguntungkan antara marketplace, medos, dan offline maka jawabanya adalah…

Semuanya menguntungkan, apalagi jika bisa menggunakan semuanya.

Share:

Penulis di Ngeneki.com. Memiliki pengalaman dalam berbagai bidang terkait industri kreatif seperti media sosial, desain, dan esports. Telah berpengalaman menjadi content creator sejak tahun 2013 di berbagai platform. Jika ada pertanyaan silakan hubungi saya melalui fauzannn166@gmail.com